Jumat, 06 Januari 2012

Cappucino....

Mentari mulai menyingsing, ini hari pertamaku untuk kuliah. Wuuih tugas ospek tak ku kerjakan semua. Begitulah aku, paling malas untuk disuruh. Bahkan sudah menjadi kebiasaanku dari TK aku paling benci mendangar kata perintah untukku. Aku berjalan sedikit tergesa, karena tak banyak yang kubawa, setidaknya aku datang tak terlambat, begitu pikirku. Ternyata disana sudah berkumpul para senior yang tampak
berakting seolah-olah marah karena kami telat. Sebenarnya aku ingin mengulur-ulur waktu agar mereka sedikit marah, tapi gara-gara aku melihat seseorang senior yang sedikit menahan tawanya, aku jadi nggak mood buat onar.

Ku kira akan ada hukuman yang mengerikan hari itu, ternyata setelah kutunggu hanya bualan kakak-kakak senior aja. Siang muai panas, dan waktu itu kakiku sedikit ecet akibat sepatu yang ku pakai tidak pas. Uhh... sakit sekali kurasa. Akhirnya sepatuku kulepas. Salah seorang seniorku mendatangiku. Ku tau namanya Roni. Dia memelototiku, dan membentak."Kenapa sepatumu kau lepas?!!" aku sebenarnya malas buat menjawab. Dia terus memelototiku, dia lihat ID cardku. "heh Benny, kenapa kau lepas sepatumu?"bentak kak Roni. "kakiku sakit kak", jawabku. Akhirya aku ditarik kebelakang disamping anak-anak prempuan. Disampingku ada bunga. bunga menggerutu. Dia seorang gadis kota, yang sebnarnya nggak pengen sekali ikut acara ospek itu. Dia memandangiku sinis. Seakan dia brkata, ih anak desa ini ngapain sih dia ikut acara ospek, udah tau kalo sakit. Aku tak begitu peduli, dengan sikap sininya.

Setelah ospek berakhir, aku bersiap untuk melihat dimana kelasku. Di sana aku telah mengenal Jono, dia anak yang gaya hidupnya agak mirip aku. Aku merasa akan menjadi teman akrabnya jika nanti kita sekelas. Aku tak menyangka, ternyata aku tak sekelas dengannya. Dan aku bakal sekelas dengan orang-orang yang tak ku kenal. Oh tidak aku bakal boring di kelas. Begitu pikirku. Aku berkenalam dengan Tuti, kelihatannya ia anak yang lumayan asik.

Seperti biasa, aku berangkat kuliah, waktu itu pelajaran praktikum fisika, sebntar lagi perkuliahan akan libur karena libur lebaran, dan  aku sudah tak betah lagi kuliah. Seperti duu waktu aku skolah, tiap kali aku mulai nggak betah aku selalu membuat lelucon. Waktu itu kukira Bunga dekat sama Semy, aku mencoba ngata-ngatain mereka berdua pacaran. Tapi Bunga menepis dngan sedikit senyum, aku makin bersemangat ngatain mereka. Setelah itu kuliah terakhir untuk hari itu, dan itu artinya, kami liburan.

Tak kusangka, liburan dirumah lebih memboringkan dari pada kuliah. Aku mencoba on-line dengan hapeku.Di sana terihat ada teman-temanku satu offering juga on-line, ada Bunga, Wati, Esty on-line, aku mencoba mengajak mereka chatting. Dan waktu itu Bunga meminta nomer hapeku, aku dengan senang hati memmberikannya. Seteah beberapa saat hapeku bergetar, ternyata ada nomor yang tak ada namanya di contactku. Aku tanya ini nomor siapa, eh ternyata Bunga sms ke nomorku. Sejak saat itu ia mulai rajin curhat ke aku. Lama kelamaan liburanku terisikan bersms ria bersamanya. Hingga akhirnya aku masuk lagi kuliah.

Ketika kami sudah mulai kuliah, tainya yang awanya aku sama sekali tak kenal dengan Bunga setelah liburan itu aku mulai dekat dengannya. Tak kusangka dia habis patah hati dengan mantannya. Aku sebenarnya merasa iba dan ingin menjadi sahabat yang baik untukknya dengan menghiburnya. Waktu itu aku dapat lagu yang bagus. Aku mengiriminya lagu itu, lagu itu agu yang sangat merasuk untuk orang yang baru kenalan seperti aku dan Bunga. "Eh, Benny ini lagunya artinya apa?", tanya Bunga padaku karena itu lagu berbahasa Jepang. "Itu lagu tentang seorang yang merasa jika nggak ada yang faham dengannya hingga akhirnya dia bertemu dengan orang dalam lagu itu", jawabku. Dia kulihat tersenyum mendengar jawabanku.

Tiba dimana kami baksos di suatu daerah terpencil, di sana ketika malam hawanya cukup ingin, dan ketika siang hawanya lumayan panas, cukup kontras. Di pagi hari yang dingin, aku mulai membuat onar bersama Jono, aku mengajak Jono, dan Wati untuk mnggia bersama, dan Wati mengajak Rika untuk menggila bersama. Semua kakak senior yang aktu ospek gala menjadi orang yang ramah setelah melihat kami menggila. Waktu itu aku melihat Bunga makan. Aku dan Jono adaah anak yang usil. Aku mengganggunya yangsedang makan, dan ternyata keusilanku ditanggapi Bunga yang saat itu makan bersama Rina . Setelah ku ganggu mereka makan hingga usai makan, aku kembai membuat onar, kali ini aku juga mengajak Abdul, anak yang sedikit alim, tapi juga enak diajak bercanda. kami terus menggila di tengah Baksos. Waktu malam akhir baksos, kembang api dinyalakan, dan aku melihatnya berdua bersama Bunga. Tak kusangka, tangan kami berpegangan melihat indahnya kmbang api di malam itu.

Tak kusangka, Bunga yang awalnya terihat jutek di mataku ternyata dia membuat hatiku bergembira setelah lama aku sakit hati karena cewek. Malam itu aku persiapan buat out bond di daerah air terjun. Aku begitu melihat Bunga hatiku berdegub kencang. Sial kenapa aku begini, awalnya kupikir dia itu anak yang jutek, apa ini, kenapa aku begini, aku mencoba untuk menghilangkan rasa itu karena rasa trauma akan sakitnya hati. Tapi entah kenapa aku tak bisa menahannya. Dan malam itu persiapan pun usai, tapi ayah Bunga tak bisa menjempunya, kami berjalan berdua mengitari kampus, melihat indahnya lampu di sepanjang jalan. Di pangkal jalan dia menanyakan padaku siapakah cewek yang dia suka. Aku bingung mau berkata apa. Akhirnya aku mengajaknya duduk di trotoar jalan itu. Aku menarik napas dalam dan ku ceritakan padanya. Ku cari fotonya di hapeku. Ku tunjukkan padanya foto itu. Dan dia terdiam.Dia berkata,"Ben, maaf ya, akunggak bisa berpacaran sama kamu, aku sayang sama kamu, tapi kamu tau kan aku juga habis sakit hati, aku masih belum bisa." Dan akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang.

Gelombang mengalir, dia tak membawa materi, tapi dia membaa energi. Energi yang terus mengalir tak pernah mati. Karena Energi itu selalu berubah menjadi bentuk lain dan terus ada dimuka bumi ini. Begitu juga rasa ihati. Dia akan selalu ada sebeum orang itu mati, akan berubah, menjadi senang, sedih, bahagia, sakit hati. Semua itu selalu berkonveksi mengisi gerakan hati....(As)

3 komentar:

assanet mengatakan...

cerita ini hanya fiktik belaka...jika ada kesamaan karakter atau yang lainnya , mungkin anda sedang de javu...maaf yah jika ada tutur kata yang kurang baik :)

kikukBlogger mengatakan...

gaya kon bang, gae blog barang,

assanet mengatakan...

loh, ak gawe iku wes kawet thun 2009 nu

Posting Komentar