Seseorang hidup di
dunia bersama dengan orang-orang lainnya, tak ada yang bisa hidup sendiri. Tapi
kebanyakan masyarakat kita hanyalah berfikir bagaimana mereka bisa hidup keesokan
harinya. Tidak ada yang pernah melihat sekelilingnya, bagaimana mereka bisa
menjadikan orang lain bahagia. Tak hanya dikalangan masyarakat. Bahkan di
kalangan organisasi-organisasi yang ada di Negara kita, semuanya saling memecah
belah keadaan negara, tak pernah berfikir. Kalau saja kita ini bersatu, maka
kita bisa lebih maju dari keadaan kita yang sekarang ini.
Burung-burung
berterbangan di atas laut, menambah semburat warna yang dapat dilihat disana.
Betapa indahnya laut itu. Coba saja jika hanya air, ataupun jika hanya burung,
pasti semua ini akan terlihat biasa saja. Pasti hanya menjadi satu warna dan
terlihat hampa.
Perbedaan ideologi,
perbedaan pemahaman, perbedan tujuan, politik, keinginan individu dan keputusan
yang diambil berdasarkan nafsu semata. Semua itu yang biasa menjadi alasan
orang untuk meninggalkan orang lain. Banyak orang yang beranggapan, jika aku
ini berhasil ini karena diriku sendiri. Sangat sedikit yang beranggapan kalau
aku begini karena keberhasilan diriku dan kita bersama. Bahkan banyak yang
berfikir kalau adanya orang lain sebagai pengganggu hidup mereka.
Pepohonan rindang meneduhkan
pantai yang panas itu. Terlihat nyiur melambai tertiup angin. Bersama lembutnya
angin, bersama derap ombak yang terus menemani anak tadi bercengkrama dengan
indahnya pantai. Bebatuan karang berdiri dengan kokoh, pasir yang
terombang-ambing senada dengan ombak, dan air laut yang berderap membentuk
ombak begitu indahnya. Ditengah-tengah sana terdapat anak yang dari tadi tetap
bingung memandang indahnya laut itu. Kenapa tak bisa seperti ini, begitu
fikirnya.
Banyak orang dengan
cara pandang berbeda, ada orang yang tegas, berpendirian kuat, orang yang bisa
mempngaruhi orang lain, orang yang mudah terpengaruh oleh orang lain dan
sebagainya. Tetapi mereka selalu mengurung diri mereka. Andai saja mereka
berfikir kalau bersama itu indah. Terlebih kalau kekuatan kebersamaan mereka
menjadi satu. Lihat saja karena bersatu Negara kita bisa merdeka, karena
bersatu banyak orang bisa lebih berguna. Dan karna bersatulah, perbedaan yang
ada ini menjadi tidak berarti.
Sejuknya air pantai
ditengah lingkungan yang panas, seakan dua keadaan yang sangat kontras. Pohon
kelapa menjatuhkan buahnya, dan anak tadi menghampiri buah kelapa yang jatuh
tadi. Dia memecah buah kelapa yang jatuh, dan meminum airnya, begitu manis dan
segar air kelapa itu. Dia sempat berfikir bagaimana buah kelapa bisa manis
ditengah keadaan lingkungan yang asin. Manisnya buah kelapa menambah manisnya
isi pantai itu. Tetap saja, dia merasa semua yang ada di hadapannya belum bisa
menjawab apa yang ada difikirannya.
Terkadang ditengah
masyarakat yang hanya bisa memikirkan diri mereka, terdapat juga orang-orang
yang peduli dan mengerti bagaimana bisa membahagiakan orang lain. Tetapi
ironisnya, orang-orang yang peduli itu
berada ditempat yang malah dianggap aneh oleh orang lain. Keadaan ini sangat
memprihatinkan, padahal sebenarnya orang yang seperti itulah yang dibutuhkan
oleh orang-orang saat ini. Terkadang orang yang berbaik hati seperti itu malah dianggap menyeleweng dan tak
sejalan. Entah apa yang menyebabkan hal itu, yang jelas hal ini sangat riskan.
Hewan buas datang
menghampiri orang tadi. Merusak keindahan pantai saat itu. Orang itu lari
terpontang panting meninggalkan lokasi tempatnya melihat pantai tadi. Hewan itu
mengejarnya, dan dia kehilangan pemandangan indah yang sedari tadi dilihatnya.
Keadaan sosial di
Negara kita, tak terlepas dari pengaruh ideologi dari Negara lain, terlebih
dari Negara-negara barat. Mereka mempunyai ideologi kapitalisme yang
mengutamakan keuntungan diri sendiri tanpa melihat bagaimana orang lain mereka
jatuhkan. Sayangnya, masyarakat di Negara kita memandang hal ini sebagai
sesuatu yang patut mereka contoh, dan mereka bangga melakukan apa yang mereka
contoh itu. Lihat saja anak muda pada zaman sekarang, kepedulian mereka
terhadap orang yang tidak mampu sangatlah kurang. Bahkan ketika mereka
berkumpul dengan orang yang tidak mampu, mereka merasa jijik dan tidak sepadan
dengan mereka. Belum lagi mereka yang seperti itu membentuk suatu golongan yang
dapat membatasi mereka dengan orang lain.
Anak itu terengah-engah
dan masuk ke dalam rumah, tempat ia menginap. Akhirnya ia mendapatkan jawaban
dari apa yang merisaukannya sedari tadi. Keindahan yang dilihatnya tadi,
tercipta dari suatu kumpulan warna yang berkumpul menjadi satu. Sedangkan apa
yang ia dapat saat ini, warna itu tercerai-berai. Warna hitam berkumpul dengan
warna hitam, putih dengan putih, hijau dengan hijau, dan seterusnya. Sehingga
warna yang terlihat indah tadi tidak terlihat indah lagi, karena warna tadi
telah tercerai-berai.
Masyarakat yang hanya
mementingkan diri sendiri hanya memandang keberhasilan itu dari dirinya
sendiri. Tidak bisa memahami apa esensi dari keberhasilan itu. Mereka tidak
pernah tahu bagaimana bisa mendapatkan hasil yang lebih besar apabila dilakukan
dengan kebersamaan. Banyak orang, banyak pikiran, banyak pendapat, akan
mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Lihat saja, apabila semua itu dilakukan
seorang diri, maka hasil yang dia dapat tidak akan maksimal. Pemikiran dan
pendapat yang dilakukan seorang diri, tidak akan ada koreksi yang membangun
dari kesalahan yang dibenarkan oleh orang lain atau pengkoreksi itu tadi. Oleh
karena itu, daripada mementingkan sikap individualisme selayaknya kita
mempererat persatuan dan kesatuan supaya kita dapat memperoleh kehidupan yang
lebih baik.
1 komentar:
Huwaaaaaaaaa...........
Posting Komentar