Minggu, 04 Juli 2010

Termenung Bersama Rel Kereta

Bearawal dari sore yang indah. Ada anak yang melamunkan sesuatu. Anak itu termenung di rel kereta yang sepi dekat dengan pemakaman. Di sana dia ditemani burung-burung yang berkicau di pohon-pohon pemakaman. pemandangan terlihat indah dari sana. Dia melihat ke sawah hijaunya padi yang masih muda. Lalu dalam benaknya keindahan ini akan menjadi lebih indah jika mimpi yang ia idamkan menjadi kenyataan. Tapi dia berfikir bagaimana bisa mimpi yang mungkin peluangnya menjadi kenyataan itu terjadi. Dia teringat
dengan sesuatu yang pernah dia tulis. Bahwa dalam catatannta dia berkeyakinan bahwa apa yang kita cari didunia ini tidak sulit untuk mendapatkannya, kita hanya butuh mencoba. Tapi ternyata dia sadar jika hanya mencoba saja tidak cukup. Sekarang dia terbelenggu dalam resiko yang dia terima dari percobaannya. Tempat yang awalnya dia pikir begitu indah kimi menhadi sangat penat. Dia berfikir mungkin di tempat itu hanya dia yang dalam keadaan gelisah. Seakan semua keindahan itu lenyap. Bahkan dia hanya bisa bersedih dengan keadaannya waktu itu. Lalu ada teman yang mengabarinya, tenang lah semua keringatmu, semua air matamu, semua hela nafas keputus asaanmu akan berganti. Si anak tadi masih bersedih, dan berfikir bagaimana bisa berganti, dia sudah hancur, begitu fikirnya. Lalu temannya tadi mengingatkan padanya , hay teman, kita masih punya Allah yang tak pernah melupakan kita, biarpun kita punya orang yang begitu dekat dengan kita, pasti dia akan hilang, tapi tidak dengan Allah, Dia kekal abadi, biarkan semua indah pada waktunya.... Setelah itu hatinya sedikit bahagia. Tapi dia masih berfikir jika dia masih menjadi seorang yang gagal, orang yang terlambat, orang yang hancur. padahal selama ini dia sering memberi semangat pada temannya yeng sedang berputus asa. Tapi sekarang giliran dia yang berputus asa, dia malah lebih runtuh dari pada temannya. Lalu dia ingat pesan dari temannya yang tadi bahwa Allah akan menghitung setiap tetes airmata dan keringat dan menggantinya dengan kebahagiaan. Dan biarkan semua indah pada waktunya. Kini dia berusaha mencari waktu dimana dia mendapat keindahan itu........

0 komentar:

Posting Komentar